Kripto Big Cap Makin Pulih Bitcoin Sudah Balik ke US$ 42.000

Kripto Big Cap Makin Pulih Bitcoin Sudah Balik ke US$ 42.000

Kripto Big Cap Makin Pulih Bitcoin Sudah Balik ke US$ 42.000

Ligaidola. Kripto Big Cap Makin Pulih Bitcoin Sudah Balik ke US$ 42.000

Harga cryptocurrency terpantau bergairah pada perdagangan Senin (7/2/2022) waktu Indonesia, di mana pasar kripto mulai kembali pulih dari zona rendahnya pada akhir pekan lalu.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, hanya Solana dan Terra yang terkoreksi cenderung tipis pada pagi hari ini.

Solana melemah 0,68% ke level harga US$ 114,35/koin atau setara dengan Rp 1.646.640/koin (asumsi kurs Rp 14.400/US$) dan Terra merosot 2,49% ke US$ 55,41/koin atau Rp 797.904.

Sedangkan sisanya terpantau kembali cerah pada pagi hari ini. Bitcoin melesat 1,87% ke level harga US$ 42.375,85/koin atau setara dengan Rp 610.212.240/koin, Ethereum menguat 0,22% ke level US$ 3.031,46/koin atau Rp43.653.024/koin, dan XRP melonjak 5,14% ke US$ 0,7071/koin (RP 10.182/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Bitcoin yang sudah mulai kembali ke atas kisaran level US$ 40.000 terjadi pada akhir pekan lalu, di mana kripto berkapitalisasi pasar terbesar tersebut berhasil menyentuh kisaran level US$ 41.000 pada Sabtu lalu.

Pada hari ini, Bitcoin kembali menguat dan tembus level kisaran US$ 42.000. Kapitalisasi pasar Bitcoin pun sudah nyaris menyentuh US$ 800 miliar pada pagi hari ini.

Tak hanya Bitcoin, kripto lainnya juga sudah mulai pulih dari level rendahnya pada akhir pekan lalu, meski pada pagi hari ini beberapa kripto ada yang kembali terkoreksi cenderung tipis.

Pulihnya pasar kripto pada akhir pekan lalu terjadi di tengah komentar dari para pihak otoritas yang cukup skeptis dengan aset kripto.

Pada Senin (31/1/2022) lalu, melansir Decrypt, Penasihat Keuangan Dana Moneter Internasional (IMF), Tobias Adrian, memperingatkan ‘cryptoization’ atau kriptoisasi yang merayap, istilah yang ia gunakan untuk aset kripto yang mulai ‘menyeberang’ ke arus utama keuangan.

Adrian juga mencatat bahwa Bitcoin sekarang menunjukkan korelasi yang kuat dengan pasar keuangan tradisional.

“Korelasi antara kripto dan pasar saham telah menjadi tren yang kuat. Kripto sekarang sangat terkait erat dengan apa yang terjadi di saham. Kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja,” jelas Adrian.

Pada hari yang sama, JP Morgan mengirim catatan kepada investor yang memperingatkan bahwa Bitcoin masih terlalu fluktuatif untuk diadopsi oleh institusi secara masif.

Pada Selasa (1/2/2022) pekan lalu, India mengumumkan pajak 30% atas pendapatan kripto tanpa pengecualian atau pengurangan. Pada saat yang sama, pejabat India juga mengatakan bahwa Reserve Bank of India (RBI) akan memperkenalkan rupee digital pada tahun depan.

Pasar kripto memang masih cenderung berfluktuasi, mencerminkan ketidakpastian di antara investor. Banyak di antara mereka biasanya beralih ke aset yang kurang stabil selama fase awal siklus pengetatan kenaikan suku bunga bank sentral beberapa negara maju, utamanya Amerika Serikat (AS).

Ancaman kenaikan inflasi dapat memaksa bank sentral untuk menguras likuiditas dari pasar keuangan, yang telah mendukung kenaikan saham dan kripto selama setahun terakhir.

“Kami memperkirakan bahwa inflasi akan terus mengejutkan bank sentral AS, terutama tahun depan dan seterusnya, ketika inflasi kemungkinan akan tren di atas 3% untuk beberapa waktu ke depan,”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *