Derby della Madonnina, Shevchenko Lebih Jagokan Inter Milan

LIGA IDOLA – Mantan pemain AC Milan, Andriy Shevchenko mengakui bahwa Inter Milan lebih favorit dalam duel ‘Derby della Madonnina’. Pria asal Ukraina tersebut melihat Inter punya proyek yang bagus bersama Antonio Conte.

Laga AC Milan vs Inter Milan akan digelar Minggu (22/9/2019) dini hari WIB di San Siro. Laga ini bakal menjadi Derby della Madonnina edisi pertama pada musim 2019/2020 ini.

BACA JUGA

Inter Milan memulai musim 2019/2020 dengan lebih baik. Inter memenangkan tiga laga beruntun dan kini berada di puncak klasemen dengan sembilan poin. Sedangkan, Milan masih berjuang menemukan performa terbaiknya.

AC Milan masih berada di posisi ke-7 klasemen Serie A dengan meraih enam poin. Tetapi, Milan unggul stamina atas Inter karena tidak bermain di tengah pekan. Simak prediksi Shevchenko di bawah ini ya Bolaneters.1 dari 2

Shevchenko Sebut Inter Milan Lebih Favorit

Pada edisi musim 2018/2019 lalu, dari dua kali bertemu, Inter Milan lebih dominan dari Milan. La Beneamata dua kali mengalahkan Milan di laga di Serie A. Dan, pada kesempatan kali ini, Shevchenko pun masih melihat Inter sebagai favorit.

“Inter jelas lebih maju dalam evolusi tim. Antonio Conte datang dengan sebuah proyek, tetapi sudah ada fondasi di sana, jika tidak, dia tidak akan memilih Inter,” buka Shevchenko dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

BACA JUGA

“Conte sudah juara di mana-mana, ia memiliki basis yang kuat untuk membangun dan klub membeli pemain yang ia minta. Inter adalah favorit,” sambungnya.

Meskipun begitu, Shevchenko tetap melihat AC Milan punya peluang untuk meraih hasil bagus. Laga derby selalu menjanjikan tensi yang berbeda. Kondisi terkini tim terkadang tidak membawa banyak pengaruh ketika sudah berada di lapangan.

“Semua orang tahu bahwa derby adalah entitas yang terpisah dan apa pun bisa terjadi,” tegas legenda AC Milan.2 dari 2

Pekerjaan Berat Marco Giampaolo

Jika Antonio Conte di sisi Inter Milan sudah meraih banyak sukses, maka tidak dengan Marco Giampaolo dikubu Milan. Baginya, mungkin Milan adalah tim terbesar yang pernah dilatihnya dan dia harus sadar bahwa ada tekanan besar pula dipundaknya.

“Marco Giampaolo bekerja untuk klub besar sekarang dan itu berarti tujuan yang berbeda ketika dia di Sampdoria. Ini akan menjadi pengalaman yang berbeda baginya, karena Anda tidak pernah melupakan derby pertama Anda.”

Marco Giampaolo memang belum punya karir sehebat Conte sebagai pelatih. Selama ini, pelatih berusia 52 tahun lebih sering melatih klub-klub papan tengah seperti Cagliari, Empoli, dan Catania. Sebelum pindah ke Milan, Marco Giampaolo melatih Sampdoria.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *